GELORA JIWA



Jarum jam menunjuk angka 8. Suara motor mulai melawan heningnya pagi. Menembus relung-relung kamarku. Tapi pikiranku lebih ramai lagi, seperti kemasukan mesin 2 tak, yang meronta-ronta, mengeluarkan kepulan yang aku sendiri sudah tak tahu lagi bagaimana cara mengusirnya. Jendela kamar kubiarkan menganga, tertutup tirai tipis putih yang sesekali berkelebat ringan, bercumbu dengan angin dengan riang. Ah, andai saja aku menjadi tirai itu, yang hanya bercumbu. Atau menjadi angin pun aku mau, yang bermain-main dengan rindu, riang periang tak kenal kelu.

Comments

Popular Posts