SAHABATKU SEPERTI BINTANG.... (KATA NABI)

Seyyidpur, salah satu kota yang didatangi oleh Syeikh Seyyid al-Yamani di Jogonatpur wilayah Sunamgonj. Kebanyakan muslim disitu mengaku bahwa mereka keturunan Yaman, meski wajahnya corak Benggali. Cuaca lebih mirip Bogor yang selalu diselimuti hujan, kotanya pun hijau. Banyak kolam2 buatan yang biasa dibuat mandi bersama. Pegunungan Himalaya pun samar2 nampak disini.

Kami berziarah ke madrasah2 di wilayah itu. Tanah Hindustan memang banyak dihiasi madrasa2 yang mengkaji Sihhah Sittah (daurah hadits) yang sudah mulai banyak ditinggalkan universitas2 Islam di Arab maupun selain arab. Dan terlihat santri maupun alumni madrasa (biasa disebut dengan maulana), mereka terbiasa dengan mengamalkan amalan sunnah, dari tingkah laku, cara makan, pakaian, hatta dari segi gaya rambut pun mereka ikut gaya Rasul yang dirujuk dari kitab2 hadits semacam Syamail Tirmidzi, dsb. Hal ini juga yang sudah mulai ditinggalkan oleh universitas2 Islam di dunia yang mulai ikut gaya barat. Tsawabit wal Mutaghayyirat kah ? Allahu A'la wa A'lam.

Memang, perlu lagi untuk menengok kehidupan Rasul SAW dan para sahabat. Saat ini madrasa, universitas Islam, masjid , bahkan jumlah muslim pun jauh lebih banyak ketimbang masa Rasul Sahabat. Secara ekonomi pun saat ini umat Islam lebih mapan dibanding era Rasul & sahabat. Rasul terkadang 3 hari tak dapat makanan di rumahnya. Abu Hurairah pernah terjatuh karena kelaparan hingga dianggap sudah gila. Tapi realita, justru dibalik segala kwantitas dan kemajuan teknologi, ekonomi saat ini, umat Islam malah terpuruk. Lalu apa masalahnya?

Fas'aluu ahladz dzikri in kumtum la ta'lamuun....

Comments

Popular Posts