Menjelang ujian, tiba-tiba saja aku menjadi sangat khawatir, sebuah kekhawatiran yang belum pernah kurasakan semenjak mulai berstatus sebagai mahasiswa Azhar. Biasanya setiap kali ujian datang, aku menghadapinya dengan super santai, dan tentu dengan hasil yang super santai juga. Tapi kali ini tidak, aku tak bisa sesantai dulu. Sebab kurasa, aku sudah terlalu tenggelam di negeri ini, mungkin tenggelam semeter, mungkin lima puluh meter, atau mungkin sudah hampir mencapai dasar, aku tak tahu. Yang aku tahu, bahwa aku harus segera kembali ke permukaan, dan kampung halaman adalah sebaik-baik permukaan, sebagaimana kata seseorang di negeri jiran (thanks masukannya!), untuk mematangkan 'yang setengah matang'. Sudah dulu, aku harus buru2 menyelesaikan PR (juz 5) sebelum bulan terbenam.

Comments

Popular Posts