Alangkah

Malam itu, aku tak dapat mengucap apa-apa. Aku malah sibuk berpikir, alangkah masa beberapa tahun mampu mengubah apa saja, sembari sesekali menatap wajahmu, lalu memaliingkannya setiap kali kau membalas tatapanku. Kau telah berubah, Kawan! dari ujung rambut sampai ujung kotoran jempol kaki. Sedang aku, masih menjadi badut ancol yang ingin orang lain gembira, tanpa peduli nasibku. Maafkan, aku tak lagi 'mengenalimu' seperti dulu, karena kelemahanku.

Comments

Popular Posts