Ramadlan di Cairo



MAKAM IMAM SYAFI'I.. Di tiang marmer itulah konon Imam Syafi'i bersandar sambil mengajar murid-muridnya.

S
etiap datang bulan Ramadlan, madrasah-madrasah di Cairo libur, salah satunya madrasah hurrah (talaqi) yang ada di masjid Azhar. Libur mulai 15 Sya'ban sampai 15 Syawal. Saat ditanya kenapa ada sunnah liburan setiap kali Ramadlan menjelang? Kenapa tidak diteruskan saja dirasahnya? Dijawab oleh para syuyukh bahwa mereka tidak ingin mengambil waktu para thullab untuk bermudzakarah dengan beliau, namun agar para thullab ikut berpartisipasi menyemarakkan Ramadlan di masjid masing-masing.

Dikatakan bahwa, setiap kali Ramadlan menjelang Imam Syafi'i meliburkan madrasahnya, kemudian duduk i'tikaf di dalam masjid dan yang ada disisinya hanya Al-Quran. Beliau tidak keluar dari masjid kecuali untuk hajat saja, dan mengkhatamkan Al-Quran 2 kali sehari setiap pagi dan petang. Begitu juga Az-Zuhry (ahli hadits), setiap kali bulan Ramadlan datang, beliau berhenti untuk sementara dari kegiatan periwayatan hadits dan menuntu ilmu dari guru-gurunya agar beliau dapat mengisi bulan suci dengan bertadarus Al-Qur'an. Kemudian Sofyan Ats-Tsaury, konon beliau meninggalkan seluruh bentuk ibadah untuk sementara selain tadarus Al-Quran.

Mungkin saja para ulama di Mesir ingin menngikuti jejak para salafus shalih dengan meliburkan madrasah-madrasah ilmu untuk sementara agar para thullab bisa meramaikan kegiatan Ramadlan di daerahnya masing-masing.

Orang-orang Mesir benar-benar antusias menyemarakkan bulan Ramadlan. Tradisi memasang lampion ramadlan yang biasa disebut venus sangat marak, tradisi ini konon bermula dari kedatangan pasukan dinasti Fatimiyah ke Cairo pada malam bulan Ramadlan, mereka membawa lampion-lampion untuk menerangi jalan. Belum lagi hidangan kue-kuenya yang bermacam-macam, sampai ada balah (kurma kering) yang dikasih nama pemimpin Hizbullah Hasan Nasrullah atau tokoh utama Al-Qaidah Osama bin Laden.

Mengenai shalat tarawih, orang-orang Mesir yang kaya akan ulama sudah tidak memusingkan lagi adanya perbedaan pendapat dalam jumlah rakaatnya, ada yang delapan, dua puluh, ataupun tiga puluh enam. Kulluh multamis 'an Rasulillah (semua bersumber dari Rasulullah), begitu ujar mereka.

Berbicara tentang shalat Tarawih. Shalat Tarawih di masjid Azhar sungguh mengasyikkan. Di samping tempatnya yang luas, imamnya juga enak suaranya. Dan yang lebih asyik lagi, kita diajak mengenal bacaan Al-Quran qiraah sab'ah yang lain.

Di masjid Azhar, shalat Tarawih dikerjakan 20 rakaat dengan bacaan 1 juz setiap malam. 8 rakaat awal diisi dengan bacaan qiraah Ashim (seperti yang kita baca), kemudian ceramah sebentar dan 12 rakaat sisanya diisi dengan bacaan dari qiraah lain (Qalun, Ibnu Katsir, Al-Kasa'i, dll). Tapi sayang, perjalanan terlalu jauh dan transportasi yang semakin padat di malam-malam Ramadlan semakin membuat tarawih disana jadi kurang efisien.

Cairo, 03 Oktober 2006

Comments

Sindbad said…
Iya..sekarang cuaca sudah mulai menurun... mirip-mirip indo gitu lah...
kenal balik..

Popular Posts