Balasan email Bravoomu

Aku tertawa membaca postinganmu yang berjudul bravooo. Tawa pertama muncul ketika kuperhatikan isi emailnya kok nggak nyangkut ama judulnya. Bravoo.. Tapi yang jelas aku juga salut ama kamu yang semakin mau belajar dan mempelajari segalanya. Baik belajar dari studimu maupun hasil dari pengalamanmu.

Ya..Aku masih ingat semua cerita tentangmu... Ketika aku masih belum kumisan dan kamu masih sok jagoan tapi gembeng (yang ini canda lho!). Berkali-kali aku berperang denganmu. Perang-perangan yang mirip perang beneran. Dan perangnya hanya karena terpicu hal-hal yang sepele. Masih ingat nggak ketika aku, kamu dan Wachid, Indro main engklek di depan rumah make gembreng pecahan genteng. Aku menang, dan kaupun ngamuk dan nggak mau kalah. Atau cerita lain tentang balas dendammu padaku. Waktu di rumahnya Tuwa, entah gara-gara apa aku lupa, kau tembak tanganku dengan pistol peluru plastik bundar. Waktu itu aku nggak kepikiran jauh kalo kamu tega nembak aku. Aku bilang padamu, "Nyooh! Tembaken!" Dan ternyata Doooor! Tanganku terkena tembakanmu. Aku pura-pura tidak sakit (sok jagooan juga...gengsi kan..), tapi abis itu aku langsung meringis kesakitan mengusap bekas tembakanmu yang njarem di tanganku. Haha...memang lucu. Atau cerita lain lagi, yang gara-gara aku kelahi denganmu, justru aku yang harus dikunci didalam rumah, sedang kamu tetap boleh berkeliaran diluar. Tentunya kamu masih ingat juga ..


Kalau kita telusuri lagi cerita-cerita lucu itu. Sebenarnya aku pernah mnyelamatkan Nizam dari lilitan hutang berewu-ewu juta... (istilah kita jaman dulu)...Gara-gara Nizam nggak bisa ngabisin nasinya. Lalu dia tawarkan ke kamu untuk kamu makan dengan imbalan berjuta-juta ewu itu. Akhirnya utang dia sedikit demi sedikit aku cicil dengan jasa-jasaku yang banyak menguntungkanmu. Namanya juga dunia kanak-kanak... Kalo nggak ada yang wagu dan lucu kan nggak asyik dinikmati buat cerita-cerita kayak gini....Hehe...

Sudahlah... Aku nggak merasa kata-katamu saat chatting nggak berkenan buatku. Biasa aja kok. Kalo aku pas dapat nikmat ya alhamdulillah. Kalo pas apes juga alhamdulillah.... Ada hadits Nabi nih yang maknanya: Benar-benar hebat perkara orang mukmin itu, sebab semuanya berisi kebaikan. Saat ditimpa suka, ia bersyukur, maka kebaikan meliputinya. Saat ditimpa duka, ia bersabar, maka kebaikan meliputinya. Dan yang pasti suka dan duka itu kan nggak bisa ditebak datangnya kapan. Dan nggak bisa dijamin bahwa suka dan duka yang dimiliki seseorang juga dimiliki oleh orang lain di waktu yang sama. Kan begitu kang..?

Oke...aku sekarang bisa bertepuk tangan karena aku menang... (hehe!) Tapi yang kau sebut menang itu bukan dari hasil usahaku. Wong tau-tau aku aku juga ditawari kayak gitu... tau-tau aku juga nyampe di Cairo. Kalo seumpama dulu aku dikirim ke Aleppo, mungkin juga aku terima, dan aku akan tinggal di penjara suci lagi (hehe!). Dah... yang penting kita manfaatkan apa yang ada, kita syukuri, nikmati, dan kita gunakan setiap mili detik dari waktu yang berjalan ini. Soalnya salah satu tanda keberhasilan keislaman seseorang, ketika ia bisa meninggalkan apa yang tidak memberikan faidah baginya. Suka dan duka, bahagia derita itukan hanya ritme kehidupan yang pasti akan ditemui manusia. Ibarat lagu-lagu maqamat dalam ilmu qiraah, kadang iqraar dan kadang jawab. Dan semuanya kembali kepada sang Maha Hidup. Apapun yang kita perbuat akan dipertanggungjawabkan dihadapanNya.

Yeesss...pokoke aku didoakan aja bisa nyampe Syria entar. Pengen lihat negaranya Shalahuddin Ayyubi yang bisa menaklukkan Dinasti Fatimiyah di Mesir... Bener kan dari sono ??

Siang dingin, 14 January 2006

(buat saudaraku di Damascus)

(Komentarku dewe: Shalahuddin bukan dari Syria. Beliau bukan orang arab, namun keturunan Kurdi, lahir di Tikrit Iraq pada th 532 H dan wafat di Damsyiq 589 H. Disamping menaklukkan dinasti Syi'i Fathimiyah, beliau jugalah yang berhasil memperebutkan El-Quds. Beliau memasuki Baitul Quds bersama pasukannya dengan mengumandangkan wibawa takbir pada hari Jum'at 27 Rajab 583. Nulis dewe kok ngomentari dewe sih? Ya jelas lah, lha wong aku juga manusia bukan jin. Kalo nggak ngaku kekurangan itu namanya jin lah. Heehe..!)

Comments

Popular Posts